! Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1) | Kumpulan Arsip Surat # Doc Contoh Resminya -Surat merupakan sebuah alat komunikasih yang sudah lama digunakan dari jaman dahulu. Namun untuk sekarang ini surat cenderung berkembang untuk alat andminitratif pelengkap sebuah dokumen, dan biasanya bersift resmi. Untuk surat non resmi sendiri sudah lama mulai ditinggalkan karena tergerus oleh perkembangan jaman. Dan surat ke exisan surat sendiri sampai kapanpun pasti akan terus berkembang. Selama manusia membutuhkan sebuah tulisan atau perjanjian yang bersifat fisik. Tapi mungkin bentuk dan caranya sendiri yang sudah muali berubah.
Surat sendiri pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000 SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan dengan Babilonia terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain, kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar. Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600 SM menggunakan sistem pengiriman pesan yang terintegrasi.[2] Pengendara kuda (Chapar) akan berhenti di titik-titik pos tertentu (Chapar-Khaneh). Di sini, pengendara kuda akan mengganti kudanya dengan yang baru untuk mendapatkan kecepatan maksimum dalam pengiriman pesan. Sistem ini disebut dengan angariae sumber wikipedia
Dan untuk surat ! Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1) | Kumpulan Arsip Surat # Doc Contoh Resminya ini, yang pasti sampi sekarang masih banyak yang membutuhkan baik itu buat referensi atau hal yang lain. Dan kami disini mencoba untuk memberikan contoh doc atau sceentnya yang mudah-mudahan bisa memberikan manfaat buat anda. Penulisan surat ! Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1) | Kumpulan Arsip Surat # Doc Contoh Resminya sendiri, sebenarnya banyak mengandung etika atau pakem prinsif dalam penulisan Ejan atau struktur surat yang harus dipenuhi. Oleh karena itu mungkin sedikit berbeda dengan kebutuhan anda tapi jangan kuatir tingggan anda edit saja dan siap untuk digunakan.
Artikel terkait-:
Pedoman penulisan Surat Dinas/Resmi
- Kepala Surat
Kepala surat yang lengkap, antara lain memuat hal – hal berikut ini a. Nama kantor / perusahaan / organisasi b. Logo kantor / perusahaan / organisasi c. Alamat lengkap d. Jenis usaha ( jika perlu ) e. Kantor cabang ( jika perlu dan jika ada ) f. Nomor telepon / hp ( jika ada ) g. Nomor kotak pos ( jika ada ) h. Nomor bankir ( jika ada ) i. Alamat kawat ( jika ada ) j. Alamat Faksimile ( Jika ada ) k. Alamat teleks ( jika ada ) - Tanggal surat
Penulisan tanggal surat jika sudah ada kepala suratnya tidak perlu lagi menyebutkan nama kota sebelum tanggal surat dan penulisannaya tidak perlu lagi diakhiri tanda titik karena dianggap suatu yang mubazir. Misalnya : 17 Agustus 2010 27 Nopember 2010 Jika surat – surat pribadi diberi nama kota sebelum penulisan tanggal. - Nomor surat
Dalam penulisan kode surat setiap organisasi dan kantor mempunyai kode – kode tertentu Dilihat dari fungsinya maka nomor surat berfungsi a. Mengetahui banyaknya surat keluar b. Memudahkan penyimpanan c. Memudahkan petugas pengarsipan d. Mempercepat proses penyelesaian e. Memudahkan untuk mencari kembali jika surat itu diperlukan Penulisan nomor yang baik tidak perlu diberi spasi . Pemberian spasi memberikan peluang bagi orang lain yang ingin mengubahnya dengan cara menyisipkan angka atau huruf tertentu.
Cotohnya : Nomor : 2134/Pem/X/2010 Tak perlu diberi spasi . Kata “ Nomor” tetap ditulis . Nomor urut surat yang dikeluarkan Kode surat menunjukkan “pemasaran” Kode bulan dan tahun boleh (boleh disingkat) - Hal/ Perihal
Surat – surat resmi atau surat dinas yang baik selalu dilengkapi dengan bagia perihal . Hal atau perihal adalah merupakan inti sari surat , maka hal / perihal cukup ditulis sesingkat mungkin.Oleh karena itu penulisannya harus menggunakan huruf capital pada awal kata dan berjenis kata benda bukan kata kerja . Perhatikan contoh berikut : Hal : Penawaran Harga Buku Perihal : Penagihan Pembayaran Anda jangan menulis hal/perihal seperti berikut ini , Hal : Penawaran haraga buku (Salah ejaannya ) Perihal : PENAGIHAN PEMBAYARAN ( Salah ejaannya) HAL : Menawarkan Harga Buku (Salah jenis katanya ) Perihal : Menagih pembayaran ( Salah jenis kata dan ejaannya ) - Lampiran
Bagian lampiran ini berfungsi aebagi petunjuk tentang segala sesuatu yang disertakan bersama surat yang dikirimkan .Oleh karena itu jika sebuah surat tidak ada lampirannya , maka tidak perlu mencantumkan kata- kata lampiran . Namun demikaian jika kata lampiran telah dicetak bersama dengan kepala surat, maka cukup memberi tanda - dibelakangnya . Perhatikan contoh: Lampiran : 1 ( satu ) eksemplar ( jika berupa jilidan ) Lampiran : 3 ( tiga ) helai ( jika berupa lembaran ) Lampiran : 2 ( dua ) bundel ( jika isinya bermacam-macam lalu dibundelkan/ Lampiran : 3( tiga ) berkas / diberkas ) Kata bantu bundel atau berkas sebaiknya dihindari, jika mmemang tidak sangat terpakasa karena kata-kata itu memiliki arti yang sangat relative sulit untuk mengontrol jumlah isinya secara pasti . - Alamat Surat
Penulisan alamat pada halaman surat sebaiknya sama lengkapnya seperti penulisan surat pada sampul surat .Akan tetapi jika mengingnkan lebih singkat boleh saia asal tetap memperhatikan etika kesopanan Kata “kepada” tidak perlu ditulis pada kertas surat atau pada sampul . Tanpa kata itu semua orang sudah maklum dan mengerti maksudnya , jadi kata kepada menunujukkan kemubajiran pemakaian bahasa . Perhatikan Contoh alamat lengkap Contoh alamat tidak lengkap Yth. Direktur PT Rahayu YTH. Direktur PT Rahayu Jalan Barokah II/44 Bantul Bantul 777800
Yts. Cucunda Sh . Akhyar Cucunda Sh. Ahkhyar Jalan Anugerah 15 A Garut Garut 44568
Yth. Sdr. Choiruddin Hd. Sdr. Choiruddin Hd. RT 10 RW 04 Purworejo Magetan Takenan Magetan 63383 Perhatikan pula penulisan yang salah berikut ini Yth. Bapak Direktur PT Arya Kata bapak atau ibu tidak perlu disebutkan Jalan Bintang Mulya 73 jika dibelakangnya bukan nama orang Kudus 67890
Yth. CV Nusantara Alamat tujuan adalah orangnya bukan nama Jalan Merauke IV/23 perusahaannya atau kantornya . Jatinegara 12345 - Salam pembuka
Salam pembuka mempunyai beberapa fungsi · Sebagai tanda hormat penulis sebelum mulai berbicara lewat suratnya · Sebagai sarana menjaga dan memelihara hubungan yang baik dengan relasi dagang dan sebaginya . · Sebagai alat untuk mengenal sifat atau watak seseorang , jenis organisasi / instansi yang mengirimnya Penulisan salam pembuka dimulai dari margin kiri bukan ditengah-tengah dan tidak pula menjorok kedalam seperti paragraph. Rangkaian kata salam diawali dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda ( , ) .Pada surat dinas salam pembuka tidak dibenarkan menggunakan salam pembuka yang mewakili agama atau suku. Beberapa contoh salam pembuka a. Dengan hormat b. Bapak yang terhormat c. Salam sejahtera d. Salam hormat e. Assalammu alaikum Wr.Wb f. Salam bahagia g. Salam sejahtera h. Salam pramuka - Isi surat
Isi surat terdiri atas alinea pembuka, alinea isi, alinea penutup a. Alinea pembuka Adapun fungsi alinea pembuka adalah 1) Mengantarkan isi surat sebagaimana seseorang menyampaika maksud layaknya didahului dengan kata-kata tertentu dan tidak langsung pada maslahnya. 2) Menarik perhatian pembaca terhadap isi pokok surat yang diterimanya . 3) Untuk menghubungkan dengan surat-surat atau pembicaraan sebelumnya Kata pendahuluan yang digunakan dalam surat-surat pribadi atau surat resmi sangatlah bervariasi . Akan tetapi pada pokoknya dapat dikelompokkan sperti sebagai berikut : 1) Surat yang bersifat pemberitahuan, pertanyaan, permohonan atau kehendak sendiri dapat menggunakan kata pendahuluan berikut ini . · Dengan ini kami beritahukan bahwa….. · Dengan ini kami mohon agar bapak……. · Dengan rasa gembira saya sampaikan bahwa ….. · Bersama ini kami kirimkan……… · Perkenankanlah kami melaporkan tentang…… 2) Surat yang dibuat atas dasr perintah, instruksi, dan lain-lainnya dapat menggunakan kata pendahuluan berikut ini · Berdasarkan hasil rapat …. Pada tanggal ….. dengan ini kami….. · Berkenaan dengan surat instruksi ….. N0….. dengan ini kami … · Sebagai lanjutan pembicaraan kita lewat telepon, maka kami …. 3) Surat yang berisikan balasan atau tanggapan dapat menggunakan kata pendahuluan berikut ini : · Membalas( menjawab) surat saudara tanggal …. Dengan ini … · Memenuhi permintaan saudara sesuai dengan surat tanggal …No…..dengan ini kami….. · Surat bapak No ……tanggal…..telah kami terima dengan gembira . sehubungan dengan itu….. 4) Surat yang berisi pertanyaan tentang suatu tujuan yang akan dilaksanakan, dengan menggunakan kata pendahuluan berikut ini : · Dalam rangka memperingati ….,organisasi …..akan …… · Dalam usaha meningkatkan ……,kami……. · Dalam upaya mendalami …..,marilah ….. 5) Surat yang menyertakan barang lain dalam pengirimannya dapat menggunakan kata pendahulua berikut ini : · Bersamaini kami lampirkan …… · Bersama ini kami kirimkan juga ….. · Bersama ini kami sampaikan ….. 6) Surat yang berdasarkan informasi dari iklan · Berdasarkan iklan saudara dalam harian …..terbitan tanggal….. · Setelah membaca iklan saudara dalam tabloid …..terbitan tanggal ….. · Kami sangat tertarik dengan iklan saudara yang dimuat pada harian ….tanggal….. · Kami telah membaca iklan saudara pada harian ….tanggal…. b. Alinea isi Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membuat alinea isi adalah : · Menetapkan urut-urutan maksud yang hendak disampaikan, agar tidak tumpang tindih. · Menuliskan masing-masing maksud gagasan dalam kalimat dan alinea yang mudah diphami dengan bahasa yang baik dan benar. · Menghindari pemakaian singkatan, akronom, atau istilah yang tidak lazim dn sulit dipahami ole penerima surat. · Memperhatikan bentuk-bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya. Surat dinas hendaklah dibuat secara singkat dan jelas. Terlebih lagi bagi surat niaga ,karena seorang niagawan adalah orang yang berfikir dan bertindak ekonomis. Berbeda halnya dengan surat niaga, maka suratpribadi , kekeluargaan atau persahabatan sebaiknya menggunakan bahasa yang relatifagak panjang dan menyentuh. c. Kata penutup Kata penutup cukup dibuat singkat disesuaikan dengan isi, tetapi hendaklah disusun dengan kalimat yang mengesankan. Perhatikan beberapa hal berikut ini . 1) Untuk menyampaikan harapan, kita dapat menggunakan kata penutup sebagai berikut: · Kami berharap semoga kerjasama yang sudah kita dapat kita bina terus. · Mudah-mudahan keterangan yang kami sampaikan berguna bagi bapak · Besar harapan kami atas perhatian bapak terhadap permohonan ini. 2) Untuk menyatakan suatu yang dinantikan, kita dapat menggunakan kata penutup berikut: · Sambil menunggu pesanan (kitriman), kami ucapkan terima kasih. · Sangat kami nantikan balasan dari saudara dan terimakasih kami sampaikan · Kami menanti panggilan bapak dan akhirnya kami mengucapkan terima kasih 3) Untuk menyatakan rasa terima kasih, kita dapat menggunakan kata penutup berikut ini: · Atas perhatian dan pesanan Saudara kami ucapkan terima kasih · Atas kehadiran saudara kami ucapkan terima kasih · Atas partisipasi dan bantuan Bapak kami mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Mahakuasa memeberikan balasa yang berlipat ganda 4) Untuk menunjukkan suatu kenyataan yang telah disebutkan sebelumnya kita dapat menggunakan kata penutup sebagai berikut: · Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat bagi saudara · Demikian laporan kami, semoga mendapatkan tanggapan dan perhatian dari bapak. · Demikian pesanan kami, semoga dapat segera dikirim. 5) Untuk menyatakan penyesalan dan permintaaan maaf, maka kita dapat menggunakan kata penutup berikut ; · Kami menyesal belum dapat mengabulkan permintaan saudara · Dengan perasaaan berat kami kembalikan surat permohonan saudara dan minta maaf yang sebesar-besarnya .
- Salam Penutup
Salam penutup harus disesuaikan dengan salam pembuka . mengenai tempat penulisan salam penutup biasa ditulis diatas lurus dengan identitas pengirim surat . Cotoh salam pembuka contoh salam penutup · Dengan hormat Hormat saya · Salam bahagia salam Adinda · Assalammu alaikkum Wassalam - Pengirim
Pengirim yang dimaksudkan disini bukanlah orang yang mengantarkan surat, melainkan orang yang menandatangani surat. Pengirim surat dinas adlah orang yang bertanggung jawab terhadap lembaga atau organisasi yang dipimpinnya .Dalam hal seperti ini pimpinan bias juga melimpahkan wewenang dan tanggunjawabnya kepada bawahannya dengan beberapa alasan Jadi surat dinas baru dianggap sah jika ditandatangani oleh pihak yang berwenang. Identitas pengirim dalam surat dinas , bias any terdiri dari atas empat unsure, yaitu: a. Jabtan pengirim b. Tandatangan pengirim c. Stempel/cap dinas d. Nama terang pengirim e. Keterangan lain,misalnya Nip - Tembusan
Tembusan disebut pula tindasan atau copy carbon ( biasanya disingkat cc) Bagian surat ini berfungsi sebagai tempat untuk menuliskan nama-nama pihak lain yang akan dikirimi surat tersebut sebagai pemberitahuan, jika dianggap perlu . dengan demikian yang akan dikirimi surat akan mengerti pihak-pihak selain dirinya yang dikirimi surat seperti itu Pada bagian tembusan tidak perlu dituliskan kata ‘arsip atau pertinggal ‘sebab setiap mengetik surat dinas dengan sendirinya ditinggal selembar untuk arsip. Tidak perlu juga menuliskan kata-kata ‘untuk diketahui’ karena pengiriman tembusan setidaknya memeng bertujuan agar diketahui. Contonya Tembusan: 1. Yth.Direktur PT ANDIKA, Madiun 2. Yth. BNI ’46, Madiun. - Inisial/Tanda pengenal
Bagian surat yang disebut dengan inisial atau penanda pengenal adalah kode yang berupa singkatan nama-nama pengonsep surat dan pengetik surat apabila terjadi kekeliruan mudah mengecek dan menghubunginya . membuat singkatan pada inisial pada umumnya dengan cara mengambil huruf-huruf awal nama orang . inisial pengonsep dan pengetik surat ditulis serangakai dengan batas garis miring. Contohnya : Inisial SA/AF Keterangan : Singkatan yang depan adalah untuk pengonsep surat,singkatan yang belakang untuk pengetik surat
Soal Anda sebagai seorang sekretaris SMK Negeri 2 Denpasar diminta oleh Kepala Sekolah untuk membuat surat permohonan, meminta bantuan sembako kepada CV KARYA BUMI beralamat di jalan Mahardika 45 Denpasar 34567.Dalam rangka merayakan hari ulang tahun sekolah yang ke …. Bantuan sosial tersebut akan diserahkan kepada korban banjir yang ada di jembrana Petunjuk Surat bertanggal hari ini Nomor surat buat sendiri Buatlah surat tersebut dengan bentuk resmi dan gaya depdiknas Tembusan kepada pimpinan CV Karya Bumi Perhatikan penulisan surat yang benar Tidak dibenarkan kena tipex Analisis Surat Dinas A. Bentuk Surat 1. Secara keseluruhan surat dinas tersebut menggunakan bentuk “Surat Lurus”, hanya saja dari bagian Alamat Surat sampai Salam Penutup itu seharusnya sejajar / lurus dengan Nomor, Lampiran dan Hal/Perihal, tidak seperti pada contoh surat dinas tersebut B. Bagian-bagian Surat 1. Kepala Surat a. Nama kantor/perusahaan/organisasi dsb. Surat dinas tersebut bertuliskan nama organisasi disertai dengan lambang organisasinya, yaitu : KARANG TARUNA TUNAS KARYA DESA MANIS KIDUL Kec. Jalaksana Kab. Kuningan. Tetapi dalam penulisannya, sebaiknya disamakan penggunaan jenis huruf nya, apabila capital semua, maka semua Nama Organisasi tersebut harus capital semuanya, dan apabila huruf kapitalnya hanya awal dari setiap katanya saja, maka semuanya harus seperti itu, agar terlihat lebih rapih dan tersusun, tidak dicampur seperti pada contoh. b. Alamat Surat tersebut sudah mencantumkan alamat lengkap, hanya saja pada keterangan nomornya, sebaiknya tidak usah menulis Nomor/No. , cukup angkanya saja. c. Nomor telepon. Surat tersebut mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi, hanya saja kata “Telepon” sebaiknya tidak boleh menggunakan bahasa Inggris, yaitu dengan kata “phone”, cukup ditulis Telepon/Tlp. d. Nomor kotak pos Surat tersebut mencantumkan nomor kotak pos, hanya saja sebaiknya tidak menuliskan kata “Kode Pos”, cukup angkanya saja, yaitu : 45554 e. Nama alamat kawat Surat tersebut dilengkapi juga dengan alamat kawatnya berupa alamat gmail, yaitu : tunaskarya@gmail.com f. Faksimile Pada surat tersebut tidak mencantumkan nomor fasimil, tetapi tidak apa-apa, karena nomor faksimil hanya ditambahkan jika ada saja. 2. Tanggal surat Pada tanggal surat, seharusnya tidak menuliskan tempat membuat surat tersebut, cukup hanya tanggalnya saja, yaitu : 28 Februari 2016 dan tidak boleh disingkat seperti 28 Feb 2016 atau 28-02-2016 3. Nomor surat Surat tersebut menuliskan nomor surat, yaitu Nomor : 001/KT/TNS-KRY/II/2016 dengan rincian : 001 adalah urutan nomor surat yang dibuat oleh organisasi tersebut, tetapi tidak usah dicetak tebal, cukup biasa saja penulisannya. KT adalah singkatan jenis organisasi yaitu Karang Taruna TNS-KRY adalah singkatan nama organisasi yaitu Tunas Karya II adalah keterangan bulan ditulisnya surat tersebut dan memang harus menggunakan jenis angka romawi 2016 adalah keterangan tahun dalam pembuatan surat tersebut 4. Lampiran Surat tersebut tidak berisikan lampiran, jadi pada bagian lampiran hanya ditulis dengan tanda “-“ yang artinya tidak memakai lampiran tambahan. 5. Hal/Perihal Surat tersebut menulis dengan lengkap perihal tentang “Pengkuhan Pengurus Karang Taruna Unit III” 6. Alamat surat a. Nama orang/jabatan Pada surat tersebut seharusnya tidak usah dituliskan kata “Kepada” tetapi cukup kata “Yang terhormat” yang disingkat menjadi “Yth,” dan diletakkan sejajar dengan nama orang dan harus ditambah dengan kata Saudara atau disingkst dengan Sdr. Karena yang ditulis adalah nama orang bukan langsung kepada jabatan orang tersebut, seperti : Yth. Sdr. Aziz (sebaiknya ditik dan tidak ditulis tangan) b. Jabatan organisasi Boleh mencantumkan jabatan organisasi, seperti: Pengurus Karang Taruna Unit III c. Alamat rumah penerima surat Pada alamat rumah penerima surat tersebut tidak ditulis lengkap dan hanya RW dan Desa saja. Sebaiknya ditulis juga jalan, RT dan nomor rumah, seperti : Jl. Lestari 08 RT:12 RW:03 Desa Manis Kidul d. Keterangan tidak boleh menuliskan “Di Tempat” Pada surat dinas tersebut tidak boleh menuliskan “Di Tempat” tetapi langsung menuliskan tampatnya, seperti “Di Manis Kidul” dan kata tersebut tidak usah digarisbawahi. 7. Salam Pembuka Pada surat dinas tersebut menggunakan salam pembuka dengan kata “Dengan Hormat,” dengan tambahan tanda koma (,) diujung kata “Hormat”. tetapi huruf “H” pada kata “Hormat” seharusnya bukan huruf capital, tetapi huruf kecil saja. 8. Isi surat a. Pembuka surat Dalam pembuka surat, seharusnya jangan langsung diawali dengan kata-kata “Sehubungan akan dilaksanakan pengukuhan kepengurusan karang taruna unit III.......” tapi diawali dengan kata-kata “Bersama surat ini kami sampaikan bahwa karang taruna Tunas Karya akan melaksanakan kegiatan pengukuhan kepengurusan Karang Taruna unit III Desa Manis Kidul”, setelah itu boleh menambahkan kata-kata “Sehubungan dengan itu, kami mengundang pengurus karang taruna “Tunas Karya” untuk dapat menghadiri perihal kegiatan tersebut diatas” b. Waktu pelaksanaan kegiatan Pada surat dinas tersebut terdapat beberapa kesalahan dalam pemakaian tanda baca atau pemilihan kata yang tepat. Seperti: Hari/Tanggal : Minggu 28 Februari 2016 Tempat : Balai Pertemuan DUSUN III Maniskidul J a m : 16.00 WIB Tetapi seharusnya : Hari, tanggal : Minggu, 28 Februari 2016 Tempat : Balai Pertemuan Dusun III Manis Kidul Waktu : 16.00 WIB c. Penutup surat Dalam surat tersebut bertuliskan “demikian surat ini disampaikan atas kehadiran dan dukungannya kami ucapkan terima kasih”. Kata-kata tersebut kurang efektif dan seharusnya cukup dengan “Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.” 9. Salam penutup Apabila dalam salam pembuka menuliskan “Dengan hormat” maka salam penutupnya menuliskan “Hormat kami”, tapi kesalahan pada surat tersebut adalah kata “Hormat kami” seharusnya sejajar lurus dengan isi surat. Dan dalam surat tersebut di cantumkan nama ketua dan sekretaris disertai nama dan tanda tangan masing-masing, tetapi Cap/Logo organisasi nya harus berada di dekat tanda tangan sekretaris sebelah kiri dan menggunakan Cap/logo bertinta basah, tidak boleh kering/hasil Fotocopy. 10. Tembusan Tembusan pada surat tersebut dari nomor 1 sampai 4 sudah benar, tetapi nomor 5 yang bertuliskan “Arsip” sebaiknya tidak perlu ditulis karena surat yang telah dibuat secara otomatis sudah menjadi arsip.Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1) - Artikel arsip surat yang sobat baca kali ini dengan judul Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1), semoga isi postingan Artikel Surat-Dinas yang kami tulis ini bermanfaat untuk pembaca sekalian. Selamat membaca artikel tentang Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1).
Baca juga
Kepala Surat: Dalam kepala surat yang lengkap (biasanya sudah tercetak): 1. Nama instansi atau badan 2. Alamat lengkap 3. Nomor tetepon 4. Nomor kotak pos 5. Alamat kawat, e-mail 6. Lambang instansi atau logo 7. Alamat kantor cabang 8. Jenis usaha
Tanggal surat : Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota karena nama kota sudah tercantum pada kepala surat.
Nomor Surat: Kata
nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat dengan No., penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik dua. Garis miring yang digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului dan tidak diikuti spasi. Angka tahun sebaiknya ditulis lengkap dan tidak diikuti tanda baca apapun.
Nomor:3241/F8/UI.5/1994
No.:3241/F8/UI.5/1994
Lampiran: Kata lampiran: atau lamp.: diikuti tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang dilampirkan dan nama barang yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apapun.
Lampiran: Satu berkas Hal Surat: Hal diikuti tanda titik dua, hal surat harap dituliskan secara singkat dan tidak diakhiri tanda bac aapapun. Hal bersinonim dengan perihal, namun sebaiknya gunakan kata hal karena lebih singkat.
Hal: Permintaan tenaga pengajar bahasa Indonesia
Alamat (dalam) Surat: Alamat surat tidak didahului dengan kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intra kalimat yang menyatakan arah.
Pemakaian kata sapaan(Bapak, Ibu, Saudara) yang diikuti gelar akademik secara langsung terasa berlebihan karena, pada dasarnya, gelar akademik yang ditempatkan sebelum nama merupakan sapaan juga. Penulisan kata jalan pada alamat tidak disingkat
Yth. Bapak Syakuro, B.A.
Yth. Ir. Mariani
Singkatan u.p. (untuk perhatian) digunakan didepan nama bagian dari suatu instansi apabila masalah surat dipandang cukup dapat diselesaikan oleh pejabat yang tercantum setelah u.p. tanpa diperlukan penentuan kebijaksanaan langsung pemimpin/kepala instansi yang bersangkutan.
Yth. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
u.p. Kepala Subbagian Keuangan
Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta 13220
Demikianlah Artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1)
Sekianlah artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Anda sekarang membaca artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1) dengan alamat link http://arsipsuratku.blogspot.com/2013/11/mengenal-bagian-bagian-surat-dinas-1.html
0 comentarios:
Publicar un comentario