+ Pengertian Surat Dinas/Jabatan | So Aja - Lengkap Contohnya -Surat merupakan sebuah alat komunikasih yang sudah lama digunakan dari jaman dahulu. Namun untuk sekarang ini surat cenderung berkembang untuk alat andminitratif pelengkap sebuah dokumen, dan biasanya bersift resmi. Untuk surat non resmi sendiri sudah lama mulai ditinggalkan karena tergerus oleh perkembangan jaman. Dan surat ke exisan surat sendiri sampai kapanpun pasti akan terus berkembang. Selama manusia membutuhkan sebuah tulisan atau perjanjian yang bersifat fisik. Tapi mungkin bentuk dan caranya sendiri yang sudah muali berubah.
Surat sendiri pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000 SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan dengan Babilonia terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa berupa kain, kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga membungkus pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar. Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600 SM menggunakan sistem pengiriman pesan yang terintegrasi.[2] Pengendara kuda (Chapar) akan berhenti di titik-titik pos tertentu (Chapar-Khaneh). Di sini, pengendara kuda akan mengganti kudanya dengan yang baru untuk mendapatkan kecepatan maksimum dalam pengiriman pesan. Sistem ini disebut dengan angariae sumber wikipedia
Dan untuk surat + Pengertian Surat Dinas/Jabatan | So Aja - Lengkap Contohnya ini, yang pasti sampi sekarang masih banyak yang membutuhkan baik itu buat referensi atau hal yang lain. Dan kami disini mencoba untuk memberikan contoh doc atau sceentnya yang mudah-mudahan bisa memberikan manfaat buat anda. Penulisan surat + Pengertian Surat Dinas/Jabatan | So Aja - Lengkap Contohnya sendiri, sebenarnya banyak mengandung etika atau pakem prinsif dalam penulisan Ejan atau struktur surat yang harus dipenuhi. Oleh karena itu mungkin sedikit berbeda dengan kebutuhan anda tapi jangan kuatir tingggan anda edit saja dan siap untuk digunakan.
Artikel terkait-:
Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2) - Artikel arsip surat yang sobat baca kali ini dengan judul Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2), semoga isi postingan Artikel Tips membuat Surat yang kami tulis ini bermanfaat untuk pembaca sekalian. Selamat membaca artikel tentang Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2).
Baca juga
Setelah Pos sebelumnya kami membahas tentang bagian surat dinas untuk kali ini kami akan menyambungnya kembali dengan bahasan mengenai Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2)
baca juga :
Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (1)
- Salam Pembuka
- Isi Surat
- Salam Penutup
- Tanda Tangan, Nama Jelas dan Jabatan
- Tembusan
Salam Pembuka: Salam pembuka dicantumkan disebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran, hal, dan alamatsurat. Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain dituliskan kecil semua kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.
Dengan hormat, (D kapital, h kecil)
Isi surat: Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu a) paragraf pembuka, b) paragraf isi surat yang sesungguhnya, c) paragraf penutup.
Kesalahan penulisan isi surat yang berhubungan dengan penerapan ejaan pada umumnya berupa kesalahan pemakaian tanda koma, tanda hubung dan tanda pisah, garis miring, dan garis bawah. Paparan berikut secara berturut-turut menyajikan berbagai kesalahan penerapan ejaan pada penulisan bagian isi surat.
Kesalahan penggunaan tanda koma (,) dalam surat resmi terdapat pada contoh berikut. Dengan ini diberitahukan, bahwa STNK kenderaan Saudara berakhir masa berlakunya pada tanggal 24 Juni 2011. Kami segera memberitahu Saudara, jika ada perubahan jadwal. Tanda koma (,) tidak digunakan untuk mengawali anak kalimat yang terletak di belakang induk kalimat. Jadi, tanda koma sebelum kata sambung bahwa, jika, bila, sebab, sehingga, meskipun, dan sesuah harus dihilangkan. Demikian juga tanda koma sebelum kata bahwa dan jika pada contoh di atas harus dihilangkan. Sebaliknya, anak kalimat yang mendahului induknya harus diakhiri dengan tanda koma. Perhatikan contoh berikut! Meskipun kami tidak dapat mengirimkan utusan, kami tetap mendukung pendanaan kegiatan itu. Karena Saudara belum memberikan jawaban, kami menganggap Saudara tidak bersedia. Tanda koma harus dipakai di belakang ungkapan penghubung antarkalimat atau antarparagraf. Perhatikan contoh berikut! ...di atas. Karena itu, ... Sehubungan dengan itu, … Sebagai kesimpulan, … Sejalan dengan pernyataan di atas,... Selanjutnya, tanda koma perlu dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal bagian kalimat untuk menghindari salah baca. Contoh Atas kerjasama baik Saudara, kami ucapkan terima kasih. Atas bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Salam Penutup: Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata lainnya ditulis kecil. Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma. Salam kami, Hormat kami,
Tanda tangan, Nama jelas, dan jabatan : Nama jelas penanda tangan dicantumkan dibawah tanda tangan dengan huruf awal setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apapun.
M. Taufik Arif NIP 130519977 Kepala
Penulisan singkatan atas nama seharusnya tidak ditulis a/n, tetapi a.n. kesalahan serupa yang sering muncul adalah u/p, u/b, a/p, d/a, dan d/h. Bentuk-bentuk itu seharusnya ditulis u.p. (untuk perhatian), u.b. (untuk beliau), a.p. (atas perintah), d.a. (dengan alamat), dan d.h. (dahulu).
Singkatan (kumpulan) kata tidak perlu memerlukan tanda titik, demikian juga singkatan setiap kata. Singkatan kata dapat mengambil huruf depannya tidak memerlukan titik. Titik juga tidak dipakai pada angka yang tidak menunjukkan jumlah.
Tembusan Penulisan kata Tembusan (dengan huruf T kapital diikuti dengan tanda titik dua), tidak perlu menggunakan garis bawah dan tidak diikuti oleh kata atau ungkapan Kepada Yang Terhormat atau Yth., apalagi jika diikuti kata penyapa, seperti Bapak, Ibu, atau Saudara. Jika tembusan surat lebih dari satu, angka Arab dipakai untuk menomorinya tidak menggunakan penggunaan tanda hubung (-) sebagai lambang penomoran. Jika tembusan hanya satu, penulisannya tidak perlu diberi nomor. Kata pertinggal atau arsip tidak digunakan dalam tembusan surat karena sebuah surat dinas sudah tentu memiliki arsip. Selain itu, tembusan hanya diisi oleh pihak yang berhak memperoleh tembusan. Oleh karena itu, ungkapan selain nama instansi/badan atau nama orang yang mendapat tembusan tidak perlu dicantumkan. Ungkapan sebagai laporan, tidak perlu dicantumkan. Perhatikan contoh berikut! Tembusan: Direktur Jenderal Pajak Tembusan: 1. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan 2. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai 3. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Umum Tembusan: 1. Ir. Heri Putranto 2. Drs. Lutfi M. Demikianlah Artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2)
Sekianlah artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya. Anda sekarang membaca artikel Mengenal Bagian-Bagian Surat Dinas (2) dengan alamat link http://arsipsuratku.blogspot.com/2013/11/mengenal-bagian-bagian-surat-dinas-2.html
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) Nomor 11
Surat Pribadi dan Surat DinasSekolah : SMP NEGERI 4 SAKTIMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaKelas/Semester : VII/GenapMateri Pokok : Surat Pribadi dan Surat Dinas Alokasi Waktu : 2 Pertemuan ( 10 JP)A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.B. Kompetensi Dasar 3.11 Mengidentifikasi informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan.C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)KD 3.11 3.11.1 Pengertian surat pribadi dan surat dinas3.11.2 Mengidentifikasi isi surat pribadi dan 3.11.2 Peserta didik mampu menentukan informasi isi surat pribadi dan surat dinas3.11.3 Peserta didik mampu menyimpulkan perbedaan isi surat pribadi dan surat dinasKD 4.11 4.11.1 Peserta didik mampu membaca surat pribadi dan dinas 4.11.2 Peserta didik informasi isi surat pribadi dan surat dinas 4.11.3 Peserta didik mampu mempersentasekan perbedaan isi surat pribadi dan surat dinasD. Materi Pembelajaran 1. Materi pembelajaran reguler1.1.Informasi isi surat pribadi, surat dinas1.2 Isi surat pribadi dan dinas1.3 Simpulan isi surat pribadi dan dinas2. Materi pembelajaran pengayaan2.1.Informasi isi surat pribadi, surat dinas2.2 Isi surat pribadi dan dinas2.3 Simpulan isi surat pribadi dan dinas2.4 Macam-macam surat Dinas3. Materi pembelajaran remedial3.1 Informasi isi surat pribadi, surat dinas3.2 Isi surat pribadi dan dinas3.3 Simpulan isi surat pribadi dan dinasE. Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan pertama: 3 JP a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)1) Peserta didik dikondisikan oleh guru2) Peserta didik diajak tanya jawab untuk mengatahui penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya.3) Peserta didik menerima penyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan 4) Peserta didik membentuk kelompok yang dipandu oleh guru5) Peserta didik menerima surat yang dibagikan guru 6) Peserta didik dipandu guru mengamati kompetensi yang akan dicapai, yaitu menelaah struktur surat pribadi dan dinas yang telah dibaca b. Kegiatan Inti (100 menit)1. Peserta didik menerima teks surat pribadi dan surat 2. Peserta didik menanyakan hal-hal yang terkait dengan isi surat pribadi dan surat dinas3. Secara berkelompok peserta didik membaca teks surat pribadi dan surat dinas4. Secara berkelompok, peserta didik mendiskusikan menentukan isi surat pribadi dan surat dinas 5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas secara bergantian dan kelompok lain memberi tanggapan atau komentar.c. Kegiatan Penutup (10 menit)1) Peserta didikbersama guru menyimpulkan butir-butir pokok tentang informasi surat pribadi dan surat dinas 2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu.3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenali teks surat pribadi dan surat dinas 4) Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh teks surat pribadi dan surat dinas 5) Peserta didik menerima tugas yang disampian guru tentang kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya berdasarkan pengalaman yang paling mengesankan.6) Peserta didik menerima umpan balikguru dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberi penguatan tentang identifikasi dan menyimpulkan isi surat. Pribadi dan dinas. 7) Peserta didik menerima penyampaian kegiatan belajar yangdikerjakan sebagai PR yaitu buku siswa tentangF. Penilaian1. Teknik Penilaiana. Penilaian sikap sikap sosial dilakukan dengan teknik mengidentifikasib. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.c. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.2. Instrumen PenilaianPertemun Pertamaa. Instrumen tertulisJurnal Perkembangan Sikap SosialNama Sekolah : SMP NEGERI 4 SAKTIKelas/Semester : VII/GenapTahun pelajaran : 2016/2017 ‘No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
a. Istrumen jurnalJurnal Perkembangan Sikap SosialNama Sekolah : SMP NEGERI 4 SAKTIKelas/Semester : VII/GenapTahun pelajaran : 2016/2017 No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
b. Instrumen UraianBacalah teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal yang mengikutinya!Contoh surat pribadi dan dinasInstrumen Penilaian :1. Tuliskan pengertian surat pribadi dan surat dinas2. Identifikasi isi surat pribadi dan dinas3. Siswa mampu menyimpulkan perbedaan isi surat pribadi dan surat dinasPedoman PenilaianKisi-Kisi Penilaian Tes Uraian dan Kinerja Nama Sekolah : SMP NEGERI 4 SAKTI Kelas/Semester : VII/Genap Tahun pelajaran : 2016/2017 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia No. Kompetensi Dasar Materi Indikator TeknikPenilaian 1. surat dinas yang dibaca dan didengar pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.4.11 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan. 1.Informasi isi surat pribadi, surat dinasIsi surat pribadi dan dinas2.Simpulanisi surat pribadi dan dinas
1. Pengertian surat pribadi dan surat dinas2. mengidentifikasi isi surat pribadi dan 3. siswa mampu menentukan informasi isi surat pribadi dan surat dinas4. siswa mampu menyimpulkan perbedaan isi surat pribadi dan surat dinas tes lisan
tes tulisan
Rubrik Penskoran kinerja No. Aspek yang Dinilai Skor
1
Identifikasilah surat di bawah iniBenar semuaTerdapat 2-3 kesalahanTerdapat 4-5 kesalahan 321 3 2 Simpulkanlah surat di bawah iniBenar semuaTerdapat 2-3 kesalahanTerdapat 4-5 kesalahan 321 3 Skor maksimum
6
1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaana. Pembelajaran RemedialRemedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan· Pembelajaran ulang· Menyimpulkan bersama surat yang telah dibaca· Bimbingan perorangan· Mengidentifikasi isi surat pribadi dan surat dinas yang telah dibacab. Pembelajaran Pengayaan Menyimpulkan surat pribadi dan dinasG. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat a. Surat pribadi dan dinasb. Pias kata/kalimat2. Bahan a. Kertas manila 5 lembarb. Kertas post it 5 warnac. Kertas hvs sejumlah siswa3. Sumber Belajar a. Kemdikbud. …Bahasa Indonesia …Kelas VII. Jakarta:Kemdikbud, halaman 122 s.d.166b. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.c. Permendiknas No. 50 Tahun 2015. “Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan”. Mengetahui, Kepala SMP N 4 Sakti Guru Mata Pelajaran B.Indonesia Drs.SURIA M.HARUN A.MdNIP : 196009141983021001 NIP : 195812311982031099
0 comentarios:
Publicar un comentario